Banjar – Seminggu Pasca setelah Wali Kota Banjar mengeluarkan surat edaran terkait ajakan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk berbelanja di pasar tradisional perubahan perilaku mulai terlihat di lapangan.
Berdasarkan pantauan di beberapa pasar tradisional tampak peningkatan kunjungan para ASN, terutama pada pagi hari sebelum jam kerja dimulai.
Surat edaran tersebut bertujuan untuk mendukung ekonomi lokal dan membantu para pedagang kecil agar bisa bertahan di tengah persaingan dengan toko modern dan e-commerce.
Wali Kota Banjar, Ade Uu Sukaesih, menegaskan bahwa gerakan ini adalah langkah konkret untuk memperkuat sektor UMKM dan menghidupkan kembali pasar rakyat.
Dalam surat edarannya, Wali Kota mengajak seluruh ASN berbelanja minimal seminggu sekali di pasar tradisional sebagai bentuk dukungan terhadap pelaku usaha kecil.

Baca juga : Kota Banjar Tewas Tertemper Kereta Api Kutojaya Selatan
Pasar Banjar, sebagai salah satu pasar tradisional terbesar di kota itu, mengalami lonjakan pembeli dari kalangan pegawai negeri sipil sejak edaran berlaku.
Pedagang di pasar menyambut antusias kehadiran ASN yang berbelanja. Mereka merasa terbantu secara ekonomi karena penjualan meningkat.
Selain sayuran, dagangan seperti daging, ikan, rempah-rempah, dan makanan olahan juga mengalami peningkatan penjualan yang cukup signifikan.
Beberapa ASN bahkan membentuk kelompok belanja bersama untuk mempermudah distribusi dan efisiensi waktu berbelanja.
Kegiatan ini pun menjadi ajang silaturahmi antara ASN dan masyarakat pasar, memperkuat kedekatan sosial yang sempat memudar.
Wali Kota berharap kebiasaan ini tidak hanya berlangsung sesaat, tetapi menjadi gaya hidup baru yang mendukung ekonomi lokal secara berkelanjutan.
Dinas Perdagangan Kota Banjar pun mulai mencatat data kunjungan dan transaksi untuk mengevaluasi dampak program terhadap geliat pasar tradisional.
Dinas tersebut juga menggagas program “ASN Peduli Pasar”, yang memberikan insentif atau penghargaan kepada instansi yang aktif mendukung pasar lokal.
Langkah ini juga merupakan bagian dari upaya pemerintah kota untuk menekan laju pertumbuhan pasar modern yang mulai mendominasi di beberapa titik kota. Banyak ASN mengaku bahwa ini






