Banjar – 29 Pelaku Pengrusakan Pada Sabtu malam, 31 Agustus 2025, Gemuruh aksi unjuk rasa mahasiswa di Kota Banjar berubah menjadi kericuhan yang melibatkan sejumlah pihak yang tidak seharusnya—termasuk anak-anak di bawah umur.

Baca Juga : 5 Pelajar Keroyok Siswa SMA di Kendari Ditetapkan
Dari total tersebut, 7 orang di antaranya adalah pelajar SMP yang bahkan masih berada pada masa pendidikan dasar kedua
Rekaman menunjukkan pelaku memasuki halaman gedung dan melempari kursi serta batu ke arah kaca depan sehingga menyebabkan kaca jendela dan pintu hancur
Satpam yang mengamankan gedung sempat terdesak karena serangan terjadi begitu cepat.
Ketua sementara DPRD Kota Banjar, Sutopo, menyesalkan kejadian pengrusakan yang menimpa fasilitas DPRD. Namun, ia juga menyatakan memahami situasi ini tidak hanya terjadi di Banjar, tetapi juga di sejumlah daerah lain
Pihak DPRD berencana melaporkan kerusakan tersebut kepada Polres Banjar dan menunggu hasil asesmen atas kerusakan yang terjadi
Wali Kota ini Banjar, Sudarsono, juga menyatakan kekesalannya atas pengrusakan fasilitas pemerintah dan menjanjikan perbaikan secepatnya sebagai respons atas kerusakan
Menyikapi situasi memanas, Polres Banjar menggelar apel kesiapsiagaan dan patroli gabungan bersama Forkopimda dengan melibatkan hingga 400 personel guna menjaga keamanan dan kondusifitas wilayah
Aksi ini menjadi sinyal serius tentang betapa rentannya remaja terhadap ajakan atau provokasi dalam situasi ketegangan sosial.
Publik menyoroti pentingnya peran sekolah dan keluarga dalam memberikan wawasan dan penanaman nilai-nilai kritis sejak dini.
Polres ini Banjar diharapkan bisa menghasilkan penanganan hukum yang adil — membedakan antara pelaku dewasa dan pelajar di bawah umur dalam tindak lanjut penanganan.
Sementara itu, masyarakat juga menyoroti urgensi dialog struktural dengan kalangan muda tentang penyampaian aspirasi yang damai dan bertanggung jawab.
Aksi ini solidaritas mahasiswa yang bermula damai tetap dihargai sebagai hak ekspresi — tetapi mengapa harus disusupi elemen yang justru
Kejadian ini semoga menjadi momentum membangun kembali semangat kerjasama antara siswa, sekolah, keluarga, dan pemerintah daerah.






